KASUS KORUPSI E-KTP

Ahok dan Ganjar Pranowo Bantah Terima Suap

Di Baca : 4422 Kali
Basuki Cahaya Purnama alias Ahok dan Ganjar Pranowo.
[{"body":"

Jakarta, Detak Indonesia<\/strong>--Mantan anggota Komisi II DPR RI yang juga Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok membenarkan pernah turut serta dalam pembahasan pengadaan proyek e-KTP.  Namun Ahok menegaskan dia tidak terlibat ataupun ikut menikmati uang korupsi proyek e-KTP tersebut.<\/p>\r\n\r\n

"Saya enggak mengabaikan ikut pembahasan. Tapi bukan berarti saya terima macam-macam itu. Karena semua Komisi II DPR juga disebutkan. Tapi saya tegaskan tidak sepeser pun ada. Saya justru paling kenceng kritis rencana itu," tegas Ahok kepada wartawan, Kamis (9\/3\/2017).<\/p>\r\n\r\n

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut ada total uang Rp247 miliar yang disita sepanjang 2016 dalam kasus korupsi e-KTP itu. Uang itu berasal dari perorangan dan beberapa korporasi.<\/p>\r\n\r\n

"Walaupun tidak semua anggota DPR yang diperiksa secara otomatis mereka diduga menerima aliran dana, tapi kami mengkonfirmasi dalam proses penyidikan bisa saja kita melakukan pemeriksaan saksi A misalnya, pada saat itu mengetahui bahwa rekan kerjanya atau koleganya menerima aliran dana," ujar Kabiro Humas KPK Febri Diansyah.<\/p>\r\n\r\n

KPK telah menetapkan dua orang tersangka, yaitu Sugiharto dan Irman yang telah menjalani sidang perdananya Kamis (9\/3\/2017). Keduanya merupakan eks pejabat di Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) saat proyek itu berjalan. KPK belum menetapkan tersangka dari anggota DPR RI walaupun beberapa nama sudah diperiksa sebagai saksi.<\/p>\r\n\r\n

"Kita tidak bisa menyebutkan siapa saja anggota DPR RI yang diduga menerima aliran dana, termasuk siapa saja yang sudah mengembalikan dana tersebut, yang totalnya Rp250 miliar itu," katar Febri Diansyah.<\/p>\r\n\r\n

Sementara Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, membantah terlibat dugaan korupsi dana e-KTP tahun anggaran 2011-2012. Ganjar menyanggah yang menyebutkan dirinya menerima suap saat dirinya menjabat Wakil Ketua Komisi II DPR RI, saat perkara korupsi itu muncul.<\/p>\r\n\r\n

Hal ini ditegaskan Ganjar saat ditanya wartawan seusai mengikuti acara Rembuk Integritas bersama KPK, di Pendapo Gede Balai Kota Solo, Selasa (7\/3\/2017) siang lalu.<\/p>\r\n\r\n

"Sudah saya jelaskan, tidak benar saya menerima suap, saya siap dikonfrontasi. Saat dihadirkan ke hadapan Saya yang tukang bagi-bagi itu kan sudah dijelaskan Saya orangnya paling keras, mereka tak ada kasih ke Saya," ungkap Ganjar.<\/p>\r\n\r\n

Kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) pada 2011-2012 perkara tersebut ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Berkas penyidikan setebal 24.000 halaman sudah disidangkan di Gedung Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta Kamis pagi (9\/3\/2017). Keterangan lengkap hampir 300 saksi telah tersusun rapi, terangkum dalam sebuah surat dakwaan setebal 120 halaman.<\/p>\r\n\r\n

Selain itu, terlibat dua pejabat Kementerian Dalam Negeri, ada sejumlah pejabat dan anggota DPR RI yang juga menerima suap.(jui) <\/strong><\/p>\r\n","photo":"\/images\/news\/ertem\/9-ahok-ganjarok.jpg","caption":"Basuki Cahaya Purnama alias Ahok dan Ganjar Pranowo."}]






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar