Sekali layar terkembang, pantang surut ke tepian

Kisah UMK Binaan PTPN V Bertahan di Tengah Pandemi

Di Baca : 1586 Kali
Para mitra UMK PTPN V Riau berfoto bersama usai melaksanakan study banding ke sentra peternakan sapi di Kabupaten Pelalawan, Riau, belum lama ini. PTPN V bersama PT PNM (Persero) terus bersinergi untuk memperkuat UMK di Bumi Lancang Kuning. (ist)

Bekerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), PTPN V mengajukan syarat agar ia membentuk kelompok. Alasannya, dengan membentuk kelompok maka pendampingan, pelatihan, serta upaya-upaya peningkatan kapasitas UMK menjadi lebih mudah dan relatif cepat. Dan yang terpenting, pemberdayaan ekonomi masyarakat semakin terdorong. Ditambah lagi, di kampung tersebut sudah ada beberapa peternak lele lain yang merintis usaha serupa Suwardi.

"Kami menyanggupi, dan bersama 9 orang rekan saya membentuk komunitas yang kami namai kelompok Lele Mutiara," ceritanya.

Kemudian di akhir 2019, PTPN V Riau menggelontorkan Rp500 juta kepada kelompok Lele Mutiara. Total Rp3,5 miliar dana pinjaman modal kerja tersalurkan di penghujung tahun tersebut kepada 75 UMK yang ada di Riau.

Namun, nasib berkata lain. Awal 2020, pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Hampir seluruh aspek menghadapi gelombang besar yang merusak tatanan, termasuk mengganggu usaha kelompok Lele Mutiara.

"Sekali layar terkembang, pantang surut ke tepian," katanya merujuk peribahasa lokal setempat yang ia jadikan pembakar semangat.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar