PROGRAM PTSL BPN PEKANBARU JUGA DISOROT

Setelah Rohil dan Kuansing, Aktivis GAMARI Mulai Sorot Kinerja Pemkab Bengkalis dan Kampar

Di Baca : 1615 Kali
ist

Larshen Yunus: "Untuk di Bengkalis, Kami mencium aroma busuk terjadinya monopoli dan aturan 25 persen wajib setor di depan, bila ingin dapat proyek. Untuk di Kampar, Kami akan ramaikan kasus RSUD Bangkinang dan Kejelasan Visi Misi Azis-Catur tentang 3i"

Larshen Yunus

Pekanbaru, Detak Indonesia--Informasi terkait mulai munculnya kepercayaan dan gelombang dukungan masyarakat terhadap daya juang Aktivis Presidium Pusat (PP) Gabungan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI), memicu terbongkarnya beberapa kasus di berbagai daerah.

Setelah di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) yang hingga saat ini telah diproses kasus sengketa dan mafia tanah yang melibatkan oknum Pejabat Pemerintahan serta di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) berbagai kasus telah ditindaklanjuti, termasuk OTT yang baru-baru ini dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), telah meningkatkan kepercayaan sekaligus gelombang dukungan masyarakat luas terhadap daya juang Aktivis PP GAMARI.

Kemudian juga Sosialisasi Program Strategis Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) yang digelar di Hotel Pangeran Pekanbaru, Minggu lalu, 12 September 2021 juga mendapat sorotan aktivis.

Sorotan aktivis terfokus pada lambannya pelayanan petugas BPN Pekanbaru. Sejak awal Januari hingga Mei 2021 warga Kelurahan Sialangmunggu Pekanbaru sudah memasukkan data kepemilikan tanah warga untuk dapat diterbitkan sertifikat di BPN Pekanbaru.

Wakil Ketua II Panja DPR RI Bidang Pertanahan Drs Syamsurizal menyerahkan sertifikat program strategis PTSL BPN Pekanbaru kepada warga Pekanbaru di Hotel Pangeran Pekanbaru Minggu lalu (12/9/2021)






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar