Lumbung Ikan Riau, Ada Cerita Sabu Pemicu Nelayan Berani Perkasa di Laut 

Panipahan, Kini Sentra Penghasil Ikan Pengganti Bagansiapi-api

Di Baca : 2848 Kali
Nelayan di kota terapung Panipahan Kecamatan Pasirlimau Kapas Kabupaten Rokanhilir Riau pulang melaut membawa berbagai hasil laut seperti ikan, udang, kepiting, kerang, cumi-cumi, eko, dan lain-lain. (Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Panipahan, Detak Indonesia--Panipahan, Kecamatan Pasirlimau Kapas, Kabupaten Rokanhilir (Rohil), Riau, belum dikenal luas oleh masyarakat. Berwisata ke kota terapung ini banyak kuliner laut yang lezat bisa dinikmati wisatawan.

Kota terpencil di atas laut ini berada di pesisir timur Pulau Sumatera di Kabupaten Rokanhilir, Riau. Permukiman masyarakatnya dibangun di atas laut dengan tiang pancang beton ataupun menggunakan batang kayu model rumah panggung. Biaya bangun satu rumah panggung bisa mencapai Rp200 juta hingga Rp250 juta. Itu cerita warga.

Pagi hari terkadang air laut pasang, daratannya pun tak nampak dan sorenya surut daratan muncul lagi.

Ada cerita warga Panipahan, kota terapung ini perputaran uangnya berlangsung hampir tiap hari dari hasil produksi hasil laut yang melimpah seperti kepiting, udang, ikan senangin, kerang, ikan tongkol, eko, dan lain-lain.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar