Novi menerangkan, jika pihaknya memang sengaja berkomunikasi dengan KNPI Riau dan sangat tidak benar, apabila kakanda Larshen Yunus malah dikatain (difitnah) telah mengganggu marwah GMNI.

"Kami sengaja berkomunikasi dengan abang-abang KNPI di Siak dan Provinsi Riau. Dalam kesempatan itu, ada bung Starta Tarigan, Ketua KNPI Siak dan bung Larshen Yunus, selaku Ketua KNPI Riau yang merespon cepat, sekaligus berbaik sangka atas rencana keberangkatan kami menuju Rapimnas GMNI di Jakarta. Tanpa basa-basi, Kakanda Larshen Yunus langsung membelikan tiket dan akomodasi kami, beliau itu sangat baik dan tulus membantu kami dan Saya pribadi berfikir, bahwa sangat jarang ada senior yang setulus Kakanda Larshen Yunus dan Kakanda Starta Tarigan. Ingat dan camkan! Tak ada agenda Kakanda Larshen Yunus mengganggu marwah GMNI dan yang mempersoalkan saya sebagai delegasi DPC GMNI Siak itu bukan pimpinan kami secara organisasi di Provinsi Riau," ungkap Novi, dengan nada tegas.

Novi pun menerangkan, bahwa DPC GMNI Siak sudah ada sejak 2020 yang lalu dan tidak ada pimpinan DPD GMNI Riau yang bernama Teguh Azmi, yang terbukti tidak memiliki moral, etika dan justeru merusak nama baik GMNI.