sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia

Kolintang Asal Sulut Terus Diperjuangkan ke UNESCO

Di Baca : 3470 Kali

Jakarta, Detak Indonesia--Forum seminar Kolintang Goes to Unesco sepakat mendukung Alat Musik Kolintang Kayu (AMKK) sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia, dapat dipilih dan dipersembahkan menjadi warisan yang berharga bagi dunia pada tahun 2023 di UNESCO.

Hal ini disampaikan para panelis pada seminar secara offline dan online Kolintang Goes to Unesco yang dilaksanakan Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Indonesia berkerja sama dengan Radio Republik Indonesia (RRI), di Auditorium RRI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis sore (25/3/2021). 

Hadir sebagai pembicara/panelis penting antara lain, Prof Ir Wiendu Nuryanti (Budayawan), Judi Wahyudin Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbud, Laksamana TNI (Purn) Prof Dr Marsetio (Pembina Pinkan Indonesia), dan Joune JE Ganda SE (Ketua DPD Pinkan Indonesia Provinsi Sulawesi Utara). Turut hadir memberi support Penny Iriana Marsetio, Mayjen Hendarji, Ronny F Sompie juga segenap stakeholder RRI dan pengurus Pinkan Indonesia.

Menurut Ketua Harian PINKAN, Dr (Cand) Drs Jopie JA Rory SH MH, seminar yang mengangkat tema “Ansambel Musik Kolintang Kayu Asli Minahasa Dipersembahkan Sulawesi Utara untuk Dunia” ini bermaksud mensupport alat musik kolintang agar dapat dicatatkan sebagai “Warisan Budaya tak Benda” asal Indonesia pada badan PBB di bidang Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan atau United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (Unesco).

Pembicara pertama, Judi Wahjudin SS MHum, Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan menekankan bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat mengapresiasi usaha ini. 






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar