TAK ADA IZIN RESMI 

Pengusaha Kapal di Lingga Abaikan Aturan

Di Baca : 14481 Kali
Foto net

Dabo, Detak Indonesia-- Industri kapal buatan di Kupaten Daik Lingga, Provinsi Kepuluan Riau (Kepri) dikenal mutunya cukup dapat diandalkan.

Selain dibuat dari bahan kayu pilihan, para pengrajin mengerjakannya dengan penuh ketelatenan. Tak heran, jika pelanggan kapal kayu di kabupaten ini sudah dikenal. Ironisnya, saat volume pemesanan tengah meningkat, ketersediaan bahan baku kayu semakin sulit diperoleh. Dan jika ada, harga yang dipatok pun sangat tinggi.

Jaminan mutu yang disodorkan para pengrajin kapal ini memang tak main-main.  Kapal-kapal kayu yang dikerjakan dengan bersama seluruh pekerja/tukang biasanya menggunakan kayu-kayu kualitas nomor satu dan tahan air. Misalnya saja kayu meranti untuk dinding dan kayu bungor untuk gading-gading.

Sejumlah kapal yang dibuat di Desa Bakong, Dabo Singkep, Lingga ukurannya memang tidak begitu besar. Rata-rata ukuran kapal berkisar antara panjang 17 meter dengan lebar badan lima meter untuk bobot 20 ton hingga 30 ton. Menurut beberapa pengrajin, kapal seukuran ini biasanya mampu diselesaikan dalam kurun waktu 3 bulan sampai 4 bulan. Namun jika ukuran permintaan kapal lebih besar, tentu bisa lebih lama dikerjakan.

Dengan sulitnya perolehan bahan baku, satu kelompok pengrajin kini hanya mampu menghasilkan sebuah kapal bahkan bisa dalam waktu enam bulan. Pembuatan kapal kayu ini tentu saja menjadi sumber nafkah utama bagi para tukang. Mahalnya harga sebuah kapal dan lantaran ingin menjaga mutu hasil produksi sejauh ini para pengrajin belum berani mencari bahan baku alternatif.

Kapal kayu salah satu unit usaha dari perusahaan galangan kapal seperti milik Acai, Atok, Toni, Smin, Alai, Atio, dan lain-lain itu telah berdiri sejak 1994 dan telah mempunyai banyak mitra berpengalaman di bidang perkapalan kayu di daerah Dabo Singkep, Lingga dilakukan sistem pembuatan kapal tradisional dari turun temurun. Namun disayangkan pembuatannya diduga tak memiliki standar perkapalan BKI (Biro Klasifikasi Indonesia).






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar