SYARWAN HAMID TAK PUNYA KEBENCIAN DASAR KE JOKOWI

Kenapa Syarwan Keberatan Pemberian Gelar ke Jokowi

Di Baca : 5924 Kali
Syarwan Hamid mengembalikan Tanjak dan ikat pinggang gelar Datuk Seri Lelanegara ke Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) di Jalan Diponegoro Pekanbaru, Riau, Rabu (19/12/2018).(Aznil Fajri/Detak Indonesia.co.id)

Syarwan kembali menegaskan kenapa dia keberatan pemberian gelar adat itu baru-baru ini. Syarwan menegaskan sebagai saksi sejarah dari Pemberontakan G.30.S/PKI. Setelah korban terjadi Syarwan menjaga rumah Jenderal Ahmad Yani. Teman-teman lainnya menjaga rumah Jenderal Nasution. Tujuh Jenderal yang korban itu. Dalam bertugas Syarwan selalu bertugas dalam intelijen.

Selama 17 tahun di intelijen, dua kali sekolah intelijen. Sekolah mengungkapkan G.30.S/PKI dua kali. Kemudian dipraktikkan di lapangan mencermati fenomena Komunis yang jatuh bangun, jatuh bangun lagi dan ingin bangun terus selama ada kesempatan. Sekarangpun seperti itu pengamatan Syarwan Hamid. Saya tidak punya kebencian dasar kepada Jokowi. Tapi tindakannya mempermudah masukny tenaga kerja China, mempermudah warga negara China jadi Warga Negara Indonesia (WNI), berutang begitu besar ke China, investasi di sini kemudian karyawannya orang China. 

Itu semua adalah orang yang sudah dilatih intelijen, gerilya expert. Tidakkah kita membuka mata semua terhadap kejadian di lingkungan kita. Tibet suatu negara yang tadinya Dalai Lama yang memimpin sangat beradab, masuk China dengan tenaga kerjanya, masuk modalnya dan segala macam asingnya bikin partai komunis kemudian Dalai Lama diusir sampai sekarang tak bisa kembali. Kedua Kerajaan Nepal sama masuk tenaga kerja, diutangkan kemudian bikin partai, lalu Raja Nepal dikudeta sekarang jadi Negara Komunis. Itu yang terjadi di Anggola, masjid ditutup. Itu yang terjadi di Zambia, itu yang terjadi di Maladewa. Hampir finis itu yang terjadi di Sailon, berawal kegiatannya di Timor Leste, Malaysia untuk Malaysia punya Mahathir.






[Ikuti Terus Detakindonesia.co.id Melalui Sosial Media]






Berita Lainnya...

Tulis Komentar